Terbentuknya gubal gaharu merupakan fenomena infeksi jamur fusarium pada pohon penghasil gaharu (salah satunya Aquilaria malaccensis). Fenomena inilah yang menjadi dasar inokulasi jamur fusarium pada pohon gaharu untuk mempercepat timbulnya gubal yang beraroma wangi tersebut. Teknik aplikasi tidaklah begitu rumit hanya membutuhkan ketelitian dan kondisi yang steril dalam pelaksanaannya.
Tahapan aplikasi fusarium antara lain sebagai berikut :
1. Tentukan pohon yang akan diakan diinokulasi. Ideal telah memiliki diameter 20 cm - 40 cm. Pengalaman di lapangan menunjukkan diameter lebih besar kurang efisien karena membutuhkan isolat fusarium yang lebih banyak dan ukuran batang yang lebih kecil dikhawatirkan akan patah. Pada kondisi normal diameter 20 cm dapat dicapai pada umur tanaman 4-5 tahun.
2. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan antara lain : mesin bor tangan, mata bor ukuran 2 - 3 mm, genset (dapat juga menggunakan bor manual), aquades, isolat fusarium, pita/ tali plastik, alkohol 70%, lilin (untuk penutup lubang > 3mm), alat injeksi, peralatan tangga dan tali temali.
3. Buat jalur dan titik pengeboran dengan menggunakan pita/ rali plastik. Titik pengeboran dapat dimulai dari leher akar hingga batang bebas cabang. Jarak antar titik pengeboran lebih kurang 5 cm dan jarak antar satu jalur dengan jalur diantas/dibawahnya 15-20 cm.
4. Setelah mata bor disterilkan dengan alkohol, dilakukan pengeboran sesuai titik yang direncanakan pada kegiatan 3. Sudut pengeboran dibuat rata-rata air. Pengeboran dilakukan hingga sepertiga batang.
5. Fusarium cair diinjeksikan ke setiap lubang pengeboran sampai penuh. Pada ukuran lubang yang kecil 1-3mm tidak perlu dilakukan penutupan dengan lilin/ malam. Sebaliknya lubang pengeboran yang > 4 mm harus dilakukan penutupan.
6. Pengamatan keberhasilan penyebaran fusarium dapat dilakukan setelah 2 bulan setelah injeksi. Selanjutnya pohon dibiarkan secara alami mengalami infeksi/ penyebaran fusarium selama 1,5 - 2 tahun.